Platypus Raksasa di Zaman Purba


Jurnal Vertebrate Paleontology mengungkapkan spesies Platypus baru yang hidup lima sampai 15 juta tahun lalu di kolam-kolam air tawar di hutan Australia. Temuan ini menguak sejumlah hal baru mengenai nenek moyang Platypus.
    Fosil yang ditemukan tersebut berupa gigi di dalam batu kapur di Riversleigh World Heritage Area, Queensland. Tim peneliti dipimpin oleh Rebecca Pian, kandidat Ph.D. di Columbia University, New York City.
    Hasil analisis terhadap fosil gigi dengan sejumlah tonjolan itu menunjukkan bahwa pola makan Platypus purba adalah Karnivora, berbeda dengan sebagian besar Platypus yang menu hariannya adalah invertebrata lunak.
    Ukuran gigi Platypus purba yang begitu besar juga dianggap mengejutkan, kerana fosil-fosil Platypus lain yang pernah ditemukan menunjukan bahwa mereka memiliki gigi yang kecil dan sedikit. Bahkan, Playtpus era modern hanya memiliki gigi saat masih kanak-kanak.
Di usia dewasa, Platypus mengunyah mangsanya yang lunak dengan menggunakan lapisan keras di dalam mulutnya.
    Dengan pola makan yang lebih "berat", tak heran jika Platypus purba memiliki ukutan tubuh lebih sebesar dari Platypus modern. Diduga, Platypus purba yang di beri nama Obdurodon Tharalkooschild ini memiliki ukuran tubuh sampai satu meter. Sementara itu, panjang tubuh Platypus modern hanya 38cm.
    Tapi, tidak semua ciri berbeda. Sama seperti Platypus modern, Platypus purba juga masuk ke dalam kelompok monotremes, yakni mamalia yang bertelur.
Dimasa sekarang, hanya Platypus dan echidna yang masuk kelompok ini semuanya hidup di Australia dan New Guinea.

    Sejauh ini, hanya, empat spesies Platypus yang sudah punah yang telah ditemukan, masing-masing dari periode waktu yang berbeda - membuat para ahli yakin bahwa ada jurang besar dalam jejak rekam fosil Platypus. Atau, pohon keluarga Platypus tidak terlalu beragam.
    Kini, dengan temuan spesies O.
Tharalkooschild, para peneliti tahu baea "evolusi Platypus ternyata lebih rumit dari yang kita duga", ujar pian.