ProtonMail Layanan Email Anonim Diklaim Anti Sadap
Email atau surat elektronik masih menjadi salah satu alat komunikasi utama bagi bisnis global dan urusan pribadi. Menjamin privasi dan keamanan email sangat penting, seperti terlihat dalam berita belakangan ini bahwa Mentri luar negeri Hillary Clinton menggunakan layanan-layanan email pemerintah.
Email jauh lebih tidak aman daripada yang kita pikir, ujar para analis.
Skema penipuan, kuda troya injeksi dan lain-lainnya hanya beberapa dari banyak cara bagaimana email terus membuktikan dirinya mudah diganggu.
Banyaknya celah keamanan yang membuat bocornya komunikasi melalui email membuat kita harus waspada dan sering-sering memantau akses terhadap akun email kita. Kalau anda sudah menggunakan layanan email gratis seperti Gmail, Yahoo Mail, atau Outlook.com saya anjurkan untuk mengaktifkan Two-Factor Authentication untuk mencegah akses soleh orang yang tidak dikenal.
Sebagian banyak orang tidak mengetahui banyak layanan email besar, seperti Gmail dan Yahoo Mail sudah membuat enkripsi konten email ketika memasuki sistem cloud. Namun mereka juga yang memegang kunci untuk memecahkan sandinya.
Hal itu berarti email-email yang tidak dienkripsikan berada di server-server Google dan dapat diminta oleh pemerintah yang ingin menganalisa konten email, tanpa pemberitahuan kepada pemiliknya.
Sebuah perusahaan penyedia layanan email berbasis di Swiss (Negara yang menjunjung tinggi undang-undang privasi bagi individu dan bisnis) mengklaim, layanan email milik meraka kebal terhadap penyadapan, bahkan oleh dinas intelijen Amerka Serika sekalipun.
Layanan itu diberi nama ProtonMail.
ProtonMail yang dibuat sejak 2013 oleh tim pengembang kecil dan sistem administrator lulusan Institute of Technology, Harvard University, Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir (CERN) dan institusi lainnya, mengembangkan layanan email ini.
Menggunakan metode enkripsi end-to-end dan autentikasi ganda yang dibutuhkan untuk mengakses akun email. Auntetikasi dan enkripsi tersebut saling terpisah satu sama lain, sehingga ProtonMail sendiri mengklaim tidak bisa mendapatkan data penggunanya. Karena itu, bila pengguna lupa akan password deskripsinya, maka ia akan benar-benar kehilangan akun email beserta isinya.
Selain itu, karena ProtonMail tidak menyimpan data pengguna, maka pihaknya tidak bisa memberikan data apapun kepada pemerintah jika sewaktu-waktu diminta. ProtonMail juga menjamin tingkat anonimitas penggunanya 100%, termasuk tidak ada pelacakan IP.
ProtonMail bisa digunakan sebaimana layanan email lain, dimana pengguna bisa mengirim email ke akun populer seperti Gmail dan Yahoo Mail.
Yang menarik, layanan ProtonMail juga menawarkan fitur data email yang bisa "hancur/rusak" dan tidak bisa lagi terbaca dalam jangka waktu tertentu, seperti layanan pesan instan SnapChat.
Dalam dunia Cyber seperti sistem keamanan memang tidak semua bisa di anggap 100% aman, karena tidak ada hal yang 100% aman. Meski ProtonMail akan membantu membuat komunikasi email pribadi dan bisnis privat, perusahaan tersebut menekankan bahwa komunikasi email pada dasarnya rentan.
0 Comments
We welcome relevant and respectful comments. Irrelevant Comments, Comment Spam, Off-topic comments may be removed.
Please read our Comment Policy before commenting.