Curiosity: The King Of Knowledge

Dengan Curiosity (rasa ingin tau), seseorang punya sesuatu yang dituju. “If you have question, you must follow yours Curiosity.” itulah slogan saya, membuat saya percaya diri akan pertanyaan-pertanyaan yang datang, kreatif, selalu kaya akan ide dan membuat saya selalu haus akan pengetahuan.
Pengetahuan bukan hanya IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), Matematika, dll. Itu pengetahuan dasar ketika disekolah, sudahkah Anda tau? Bahwa ada banyak yang harus Anda tau di kehidupan ini, saya rasa itu wajib.
Kerena dari itu saya buat artikel ini, sebagai “Motivasi” agar semua orang terus mengasah dan terus mengikuti Curiosity pada diri sendiri.
Ketika pikiran yang kita miliki ada tujuannya, maka kita akan memiliki cara untuk mengelola sumberdaya untuk mencapainya. “Hanya berpikir tidak akan ada ertinya tanpa Curiousity.” sama halnya dengan, memancing tanpa umpan alhasil Anda tidak akan dapat apapun.
Dengan begitu terjawablah “mengapa ada yang kreatif dan kaya ide sementara yang lain miskin kreativitas dan ide?” mungkin kerena mereka nggak pernah mengikuti Curiosity! Nggak pernah punya tujuan yang harus di capai.
Karena itulah bagi saya dan sebagian besar orang, Curiosity adalah Motivasi yang sangat kuat tertanamkan dalam pikiran bawah sadar, untuk mencari tau dan menggerakkan setiap kemampuan dan potensi yang ada dalam diri dan di fokuskan untuk mencapai suatu tujuan.
Kebanyakan orang, menjalani hidup apa adanya, seperti air mengalir “let it flow” - begitulah kata abege-abege sekarang. Niatnya sih kepingin berfilosofi, padahal justru hancurkan hidup sendiri. Karena yang saya tau, air tidak selalu mengalir ke lautan yang luas dan indah, ada yang mengalir ke septic-tank (Pembuangan kotoran!).
“Sob, gua baru beli hp nih, merk Apple. Cara download BBM gimana ya sob? Download-in dong.” lah, banyak kali tutornya di mbah google, cari aja sendiri.
“Bro, Facebook gua lupa password nih. Lo bisa balikin nggak?” lo tanya sana sama Mark Zuckerberg!
Begitulah pertanyaan-pertanyaan yang sering saya dapat, padahal jawabannya masih bisa mereka temuin sendiri. Maaf, bukan berarti saya melarang atau tidak memperbolehkan untuk bertanya. Bertanya itu baik, tapi alangkah baiknya kamu mencari tau kembali jawabannya dari pertanyaan kamu sendiri, kalau udah stuck nggak ketemu, okay baru kamu cari orang untuk bertanya.
Malas, manja, nggak inisiatif, maunya diasupin doang, maunya yang udah jadi aja, dan nggak mau usaha lama-lama jadinya Stupid! Akhirnya munculah slogan baru"Smartphone and Stupidpeople.“ hpnya doang keren, canggih, bagus,tapi yang memakainya malas buat searching-searching, kembali aja ke jaman batu, berburu dan meramu.
Kembali ke pembahasan, tujuan
memberikan kekuatan untuk maju, keinginan untuk terus bergerak, bayangkan apa yang terjadi kalau game Call Of Duty tidak ada misi yang dituju, apa jadinya game Call Of Duty tanpa misi? Jelas membosankan.
Jadi, Curiosity seperti apakah yang akan menghasilkan kreativitas?
Tentu Curiosity yang 1) Memberikan tujuan yang jelas, kapan kita harus
menyelesaikan satu tujuan yang jelas dan 2) Mempunyai manfaat tersendiri yang baik dengan sangat jelas. Dengan itu tekanan yang muncul akan mengasah kita dan mengharuskan kita untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang ada dihadapan kita.
Jadi, Curiosity dam pengertian sederhana adalah Rasa Ingin Tau, suka mencari tau dengan cara-cara yang berbeda. Dan saya yakin setiap manusia memiliki hal itu dalam dirinya.
Namun, problem kita sebagai manusia adalah cenderung mematikan potensi itu, lihat saja ketika anak-anak bertanya kepada orang tua atau lingkungannya tentang hal-hal yang membuat mereka penasaran kadang jawaban yang diterima oleh anak-anak itu justru mengecewakan dan itu dapat di sense oleh anak-anak, misalkan pertanyaan tentang “asal mula kehidulan itu dari mana? Dan siapa yang bertanggung jawab dalam pembentukannya?” biasanya jawaban instan yang diterima oleh anak-anak adalah “Tuhan dan Tuhan lah yang telah menciptakan dan bertanggung jawab atas apa yang telah diciptakan di alam semesta.” bagi gua jawaban semacam itu justru tidak mendukung berkembangnya Curious dari anak-Anak, justru malah mematikan insting bertanya mereka sejak awal.
Itulah penjelasan panjang gua atas Motivation Curiosity yang gua maksudkan, thanks for asking!