Dari Habits Menjadi Hebats!


"Pemimpin itu di ciptakan atau dilahirkan?"Atau "Leaders are made or born?"



Pasti Anda pernah mendengar pertanyaan itu. ya, pertanyaan itu sering kita dengar dan temui di walk interview di tahun 2000-an. ya, mungkin kalimat pertanyaan itu sudah jarang di dengar untuk sekarang ini.
Tau jawaban saya ketika mendapatkan pertanyaan itu? Jawabannya; "Diciptakan (Made)"
Berikut penjelasan saya mengenai jawaban saya; "Diciptakan"

Seringkali kita menemui orang yang kita anggap istimewa, karena ia mampu melakukan hal yang luar biasa, yang tidak banyak dikuasai oleh orang lain.
Kita takjub melihat seseorang yang fasih dalam bahasa Arab dalam usia muda, walaupun dia tidak lahir di tanah arab. "lho? gimana bisa?" - makan kurma tiap hari, ya nggak lah!
Kita terkagum kagum ketika melihat video Damien Walters (Gymnast) ketika ia memperlihatkan aksinya yang gila, yang membuat kita menganggap bahwa Damien adalah anak hasil dari kawin silang batman dengan catwomen.
Kita terpesona tatkala menyaksikan video Danny MacAskill (Cyclist) - "bukan Danny Cagur ya, beliau mah pelawak." lanjut lagi, Danny MacAskill bisa menaiki gunung dengan sepedanya tanpa menapakan kakinya ketanah, seakan-akan ketika ia bersepedah  hukumnya haram jika kakinya menyentuh tanah.
Berikut beberapa video dari orang-orang hebat yang saya sebutkan diatas.




 Kalian sudah lihat ya, pasti kita bertanya-tanya "Apakah bakat-bakat semacam itu adalah takdir dari Tuhan?" atau "Apakah memang sudah takdirnya mereka mempunyai bakat seperti itu?" dan biasanya pasangan pertanyaan ini adalah Legitimasi bahwa kita memang tidak mampu melakukan demikian, karena tidak berbakat. Lalu menyerah dan menerima diri apa adanya, jauh dari mampu.

Sebagai respon atas hal ini, muncul kemudian curiosity saya, rasa ingin tau saya yang menghantui hari-hari saya. Curiosity saya membahas tentang "Knowledge; WHY?" merubah mindset seseorang dan kemudian berusaha mananamkan keyakinan pada setiap orang bahwa mereka pasti bisa menguasai apapun.

Untuk bisa menguasai apapun atau menguasai dalam segala bidang (Multi-Talent) Anda tidak butuh motivasi panas semangat yang membakar. Motivasi yang saya tahu hanya bertahan satu-dua hari, belum juga keahlian di kuasai kebosanan sudah menanti.

Sebenarnya rahasia dari menguasai keahlian/bidang apapun bukan terletak pada motivasi, karena motivasi hanya kunci membuka awalnya saja, saya tidak bilang Anda harus menutup telinga ketika ada orang yang memberikan motivasi.
Tapi Ibu dari segala keahlian adalah Pengulangan (Repetisi) dan Ayahnya adalah Latihan (Pratice). Bila seseorang banyak melatih dan mengulang, terpaksa ataupun sukarela dia pasti akan menguasai keahlian tertentu. Itulah namanya pembentukan Kebiasaan (Habits).

"Ibunya (Repetisi) + Ayahnya (Pratice) = Anaknya (Habits)"

Ucapkan kata-kata itu di setiap aktivitas, diselingi dengan do'a dan usaha.
Nah, Curiosity saya membawa diri saya dalam kenyataan sehari-hari, setelah apa yang saya pelajari dan amati ternyata menguasai sesuatu keahlian secara permanen lebih tergantung dari Habits dibandingkan motivasi. Misalnya, Setiap Programmer tertentu ingin menguasai teknik-teknik coding atau  membuat program-program baru, dan saya pikir motivasi untuk itu tak kurang.
Namun mengapa sedikit yang menguasainya?, karena tidak terbiasa, tepat sekali.
Contoh; Kevin Mitnick (Consultant/Tokoh Masyarakat), beliau termasuk orang yang menjadi inspirasi saya, beliau dulu dipandang sebelah mata oleh orang-orang disekitarnya, beliau tidak punya motivasi sama sekali dari siapapun untuk menguasai atau mengoprasikan komputer dan program-program komputer, namun ia menguasainya, tanpa disadari. Bahkan dulu beliau dikabarkan dapat menerobos masuk keamanan komputer petagon milik NASA hanya dengan Remote Tv.

Mau tau kisah tentang Kevin Mitnick? Tonton Filmnya yang di ambil dari kisah nyata, Klik Disini.

Saya lanjutkan lagi, sekarang coba kalian perhatikan , ada orang yang sabgat ingin menguasai suatu keahlian/bidang tertentu namun tidak dapat menguasai keahlian itu, namun ada orag yang biasa-biasa saja, lalu menguasainya.
Nyatanya disitu yang memunculkan jawaban dari Curiosity saya, bahwa suatu keahlian lebih banyak dipengaruhi oleh Pratice (latihan) dan Repetition (pengulangan), Ayah dan Ibunya segala jenis keahlian.

Jadi Habits itu adalah menjadikan suatu hal yang tadinya di lakukan secara sadar dan di upayakan menjadi otomatis dan tanpa upaya melalui latihan dan pengulangan secara terus-menerus. Maka terciptalah seorang pemimpin, terciptalah orang yang hebat (Anda), yang bisa menguasai segala macam bidang dan keahlian maupun kemampuan, karena telah menjalani suatu pelatihan yang dilakukan secara berulang-ulang hingga menjadi otomatis, tanpa perlu berfikir, semuanya terjadi otomatis, auto pilot.

Bayangkan terlihat kerennya Anda bisa mengetik cepat tanpa melihat keyboard, bayangkan asiknya Anda ketika Anda mengendarai motor sambil melakukan atraksi-atraksi/freestyle, bayangkan hebatnya Anda bisa membaca Kitab berbahasa Arab gundul dengan mudahnya, Itulah hasil dari pembiasaan (Habitas) yang merubah  Anda menjadi Hebats!.

Kalian sudah tau sekarang? rubah kebiasaan Anda, Kebiasaan buruk Anda menjadi kebiasaan yang baik, yang berguna bagi diri Anda sendiri, orangtua, sahabat, dan Negara.
Membentuk Habits yang baik memang sulit pada awalnya, namun seketika habis itu sudah terbentuk dengan sendirinya maka sulit pula buat menghentikan Habits baik Anda itu. Sama dengan Habits buruk yang sulit pula menghentikannya apabila Anda sudah terbiasa. Bedanya Habits baik sulit dibentuk namun memudahkan kita disisa hidup kita, Habits buruk mudah dibentuk, namun Habits buruk hanya akan menyesatkan kita disisa hidup kita.

Sayangnya tidak banyak orang disekeliling saya yang mengengaja membentuk kebiasaan-kebiasaan baik, Lebih sayangnya lagi yang saya tau manusia ibarata sebidang tanah kosong, yang apabila kita tidak menanamnya dengan sesuatu yang baik, maka secara otomatis tanaman yang tumbuh adalah yang tidak baik, bukan berarti diri kita tidak memliki Habits, tapi mungkin penuh dengan Habits buruk.

Jadi hanya satu sebab ketika kita belum menguasai suatu hal yang benar-benar kita inginkan, "kita belum cukup banyak mengulang dan melatihnya, baik terpaksa ataupun sukarela." Bukan masalah bakat, garis keturunan, kurang motivasi atau apapun yang selama ini kita pikirkan, yang membuat diri kita "menerima apa adanya diri kita."

Bicara tentang berpikir, saya ingat akan binatang yang tidak mempunyai akal namun mereka bisa menguasai keahlian yang bahkan manusia merasa aneh ketika menyasikannya. Kita pernah lihat di tempat-tempat wisata, lumba-lumba bermain bola dengan lumba-lumba lainnya, atau lumba-lumba yang melompat masuk melewati lingkarang api. Kita pernah lihat juga video di youtube Monyet yang bisa melakukan tendangan putar sempurna Taekwondo, Semua itu mereka lakukan karena tidak banyak berpikir, hanya melakukan dan melakukan, terus berlatih dan mengulang.

Mungkin, ... mungkin lho ya, itulah kelemahan kita selama ini yang membuat kita miskin keahlian apapun, karena kita terlalu banyak membahas motivasi tapi kurang aksi. Semakin sering kita melakukan, maka semakin sering pula latihan dan pengulangannha maka pasti akan menguasai keahlian apapun yang Anda inginkan.

Peneliti mengatakan bahwa 30 hari melatih suatu hal akan membuat kebiasaan baru terbentuk. Contoh; Anda ingin membentuk Habits menulis? Maka mulailah menulis, tulis apapun yang Anda dengar dan lihat, setiap hari pada waktu yang sama.
Maka setelah 30 hari Habits baru itu akan muncul, walau masih lemah, semakin lama kita melaksanakannya semakin Habits itu berakar. "Habits dulu baru menjadi Hebats!"